Universitas Jabal Gafur (Unigha) Pidie tahun ini merima 1.500 mahasiswa baru melalui jalur ujian tulis. Sedangkan yang mendaftar saat telah melebihi seribu orang.  Rektor Unigha, Prof Bansu I Ansari menjelaskan, jumlah mahasiswa yang diterima tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Para mahasiswa baru ini akan belajar pada 20 program studi yang ada di Unigha.

“Jumlah program studi masih sama seperti tahun sebelumnya. Belum ada yang terbaru. Saat ini peminat paling dominan adalah Fakultas Informatika jurusan Komputer,”kata Bansu kepada Serambi, Jumat (8/7). Bansu menjelaskan, Unigha saat ini terus dipantauan dari Dikti. “Setiap enam bulan dilakukan evaluasi program studi berdasarkan evaluasi diri 1:30 dosen dan mahasiswa harus disesuaikan, jika tidak izin dikti bisa dicabut,” tutur rektor ini.

Hingga kini, jumlah dosen di Unigha mencapai 300 orang, rinciannya dosen tidak tetap dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh sebanyak 150 orang, dari yayasan 26 orang sedangkan selebihnya adalah dosen tetap di Unigha ada beberapa di antaranya berstatus honor. Bansu menambahkan, tahun ini dari dana provinsi dialokasikan sebesar Rp 700 juta untuk perbaikan gedung Juree Cut Nyak Dhien sehingga akan mendapat tambahan sebanyak delapan ruang belajar. Karena hingga kini Unigha masih kekurangan 12 ruangan belajar. Katanya, sebagai langkah darurat Unigha akan menggunakan ruangan di SMP 1 Mila, SMA 1 Indra Jaya dan Gedung cacat netra di Gle Gapui milik Dinas Sosial Provinsi Aceh. Di samping itu, Unigha juga menjalin kerja sama dengan Malaysia, hingga kini sebanyak 176 mahasiswa juga mendapat beasiswa dari Dikti melalui Kopertis.