Seminar Nasional dan RAPIMNAS IMABKIN
admin BeritaGle Gapui – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (Imabkin) yang ke-III diadakan di Aceh, lebih tepatnya di gedung Leguna Universitas Jabal Ghafur yang dibuka pada hari Senin, 23 Desember 2013 yang lalu. Kegiatan dibuka langsung oleh Sekda Kab. Pidie, Bapak Ir. H. T. Anwar ZA., M.Si. yang mewakilil Bapak Bupati. Dalam kegiatan ini hadir Rektor Universitas Jabal Ghafur, Prof. Dr. Bansu I. Ansari, M.Pd., Dekan FKIP, Bapak Drs. Sulaiman Usman, M.Pd. dan KaProdi Bimbingan Konseling, Drs. Bunyamin. Turut menghadiri dalam pembukaan tersebut Kodim Kab. Pidie dan perwakilan MPU Kab. Pidie.
Kegiatan berlangsung selama 4 hari yang dibagi dalam 2 sesi, yaitu Seminar Nasional dan Kegiatan Rapimnas. Seminar Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2013 bertema Reposisi Bimbingan Konseling di Sekolah dan upaya menyikapi kurikulum 2013 dengan keynote speaker Akur Sudiarto, M.Pd. konseling dari Bogor dan Kurniawan, M.Pd. konseling dari Banda Aceh. Peserta seminarnya merupakan seluruh guru Bimbingan Konseling se-Pidie dan Pidie Jaya yang disambut baik oleh peserta apa lagi topik bahasannya mengenai kurikulum.
Kegiatan Rapimnas sendiri dilaksanakan pada tanggal 24-26 Desember 2013 yang dihadiri oleh sejumlah mahasiswa Bimbingan Konseling dari seluruh Indonesia, seperti dari pulau Sumatra, pulau Jawa bahkan ada yang hadir yang berasal dari Papua. Dalam hal ini Ketua Imabkin pusat, Syahril Ramadhani dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, sangat senang dengan diadakannya Rapimnas ini di Aceh,
salah satunya karena suasananya yang sangat berbeda dengan pulau Jawa. Disela-sela kesempatan, Ketua Imabkin daerah I Aceh, Fahmi Nuzula juga menguncapkan terimakasih kepada Pemkab Pidie yang telah menyukseskan acara ini dan juga kepada bapak Rektor yang selalu mendukung kami mahasiswa-mahasiswanya.
Prof. Dr. Bansu I. Ansari selaku Rektor, sangat mensuport kegiatan ini, karena menurutnya selain menjadi ajang silahturahmi, kegiatan ini juga bisa digunakan sebagai tempat menukar ilmu dan pengetahuan sesama peserta Rapimnas yang berasal dari daerah yang berbeda yang ada di Indonesia.